Kisah Nabi Hud A.S

Add adalah nama sebuah suku yang terletak di utara hadramaut antara yaman dan umman dan termasuk suku tertua setelah kaum Nabi Nuh. Msyarakat kaum Add di karuaniai tempat yang subur, air yang mengalir jernis, tumbuhan yang subur sehingga menghasilkan hasil panen yang memuaskan. Tapi karena kemakmuran hasil tanahnya membuat suku Add murka terhadap Allah. mereka tidak mengenal lagi akhlak yang baik, saling menghargai ataupun saling membantu. Bahkan mereka suka menindas yang lemah, membunuh, memperkosa dan juga menyembah berhala sebagai tuhannya. Mereka percaya bahwa tuhan yang mereka sembah adalah tuhan yang telah memberikan mereka anugrah, berupa hasil panen maupun menyembuhkan penyakitnya. Dengan rayuan Iblish mereka telah jauh tersesat sehingga tidak mengenal lagi Tuhan yang telah menciptakan mereka.

Seperti yang telah dikatakan Allah, " Allah akan mengutus Nabi/Rasulnya untuk membawa hambanya kembali kejalan Allah sampai waktu yang telah ditentukan." dengan itu Allah mengutus Nabi Hud A.S untuk berdakwah dan menyiarkan agama Allah. Nabi Hud berasal dari keluarga yang terpandang, yang terkenal dan dermawan sejak kecilnya. dengan kelakuan yang jujur, bijaksana dalam pergaulan kawan-kawan.


Nabi Hud A.S Berdakwah

Nabi Hud memulai dakwahnya dengan menarik perhatian terhadap tanda-tanda wujudnya Allah yang berupa alam disekeliling mereka. Bahwa Allahlah yang telah menciptakan semuanya, memberi rezeki, atau mencabutnya dari mereka, Allah tidak meminta upah atas reski yang telah diberikan-Nya hanya meminta kita kembali kejalan-Nya. dan bagi siapa yang menutup telinga dengan perintah Allah, niscaya Allah akan memberikan azabnya seperti kaum Nabi Nuh yang tenggelam akibat dari sifat sombong dan kecongkakannya terhadap kekuasaan Allah. 

Bagi kaum Add seruan dan dakwah Nabi Hud itu merupakan barang yang tidak pernah mereka dengar, ataupun menduga. Mereka melihat ajaran yang disampaikan Nabi Hud itu akan merubah cara hidup mereka, adat-istiadat yang telah mereka jalankan sejak zaman nenek moyang mereka dulu. Mereka tercengang dan heran bahwa seseorang yang berasal dari suku mereka telah berani ingin merubah cara hidup mereka dan menggantikannya dengan Agama yang mereka tidak kenal  dan mndengarkannya sebelumnya. Dengan penuh hinaan mereka menolak ajaran yang disampaikan oleh Nabi Hud, mereka mncacimaki bahkan menfitnah Nabi Hud dengan berkata.

" wahai Hud, ajaran apakah yang ingin kau ajarkan kepada kami? engkau ingin kami meninggalkan persembahan kami, kepada tuhan-tuhan kami yang berkuasa ini dan menyembah Tuhanmu yang tidak dapat kami jangkau dengan panca indra kami dan Tuhanmu katamu yang tidak Bersekutu. cara sembahyang kami ini adalah cara yang kami terima dari nenek moyang kami bahkan sebaiknya engkaulah yang kembali keajaran nenek moyang mu. dan janganlah engkau membawa suatu agama yang tidak kami kenal karna sesungguhnya kami tidak akan mengizinkannya."

Wahai kaumku jawab Nabi Hud " sesungguhnya Tuhan yang aku serukan ini kepadamu untuk menyembahnya, walaupun tidak bisa dilihat dengan kesat mata namun engkau dapat merasakan Wjudnya dalam dirimu sendiri sebagai ciptaanya dan alam semesta yang mengelilingimu beberapa langit dengan matahari dan hulan dan bintang-bintang bumi dan gunung-gunungnya, sungai-sungainya, tumbuh-tumbuhannya, dan binatang-binatang semuanya yang bermanfaat bagi kamu sebagai manusia. dan kamu dapat menikmati kehidupan yang sejahtera.

Tuhanlah yang harus kamu sembah dan menundukkan kepalamu kepada-Nya. Tuhan yang maha Esa tidak bersekutu dan beranak atau diperanakkan. walaupun engkau tidak dapat menjangkaunya. tapi Allah dekat dengan dirimu, mengetahui akan gerak gerikmu, apa yang ada dalam isihati mu, dan juga apa yang ada dalam pikiranmu. Tuhanlah yang harus disembah oleh manusia dengan kepercayaan penuh pada keesaan-Nya dan kekuasaan-Nya. Dan bukan pada patung patung yang engkau perbuat, engkau pahat dan ukir dengan tangan mu sendiri. kemudian disembah, padahal itu merupakan barang yang pasif dan tidak dapat melakukan apa-apa yang menguntungkan atau merugikanmu, alangkah dangkalnya daya berfikirmu jika kamu tetap mempertahankan agamamu yang sesat itu dan menolak ajaran Agama yang telah diwahyukan oleh Allah tuhan yang maha Esa itu".

Wahai Hud, jawab kaumnya " gerakan apakah yang membuat engkau berpaling dari ajaran yang sudah dijalankan turun temuru dan membuatmu meninggalkan ajaran nenek moyangmu sendiri, bahkan merendahkanny dan menganggap kami berakal sempit. engkau mengaku terpilih sebagai rasul dan mengajarkan agama mu dan mengeluarkan kami dari ajaran yang sesat ini. kami merasa ajaran yang engkau sampaikan tidak dapat dimakan oleh akal kami sendiri. apakah kelebihanmu sehingga tuhanmu memilih mu menjadi pesuruh tuhanmu, padahal kamu tidak jauh berbeda dengan kami, sama-sama manusia biasa. sesungguhnya menurut kami engkau itu tidak lain sebagai pendusta besar yang mengaku sebagai pesuruh Tuhanmu."

Wahai kaumku jawab Hud, " aku buikanlah seorang pendusta atau mengada-ngada, percayalah bahwa patungmu yang engkau sembah itu tidak bisa mendatangkan apapun. kamu kenal aku sejak lama, aku hidup ditengah-tengah mu dan aku tidak pernah mengada-ngada ataupun berbohong, dan sepanjang aku bergaul denganmu tidak pernah ada tanda-tanda ketidak warasanku. aku dalah benar pesuruh Allah dan menyampaikan wahyunya kepada hambanya yang sudah tersesat oleh pengaruh ajaran iblish dan sudah jauh menyimpang dari ajaran nabinya sejak dahulu, ketahuilah bahwa Allah tidak akan membiarkan hambanya terlalu jauh tersesat dari jalan-Nya, dan Allah akan mengutus Nabinya untuk menyampaikan wahyu-Nya agar kembali kejalan-Nya. Maka percayalah engkau kepadaku gunakanlah akal fikirmu dan bertobatlah, minta ampun Kepada Allah atas kesalah yang telah dilakukan.ketahuilah bahwa kamu akan dibangkitkan kembali kelah dari kuburmu dan diminta pertanggung jawaban atas apa yang telah dilakukan dan diberi ganjaran sesuai dengan perbuatanmu. Aku hanya menyampaikan risalah Allah kepadamu dan memperingatkan mu apa yang akan terjadi jika tidak mendengarkan atau mengingkari kebenaran dakwahku."

Kaum Add menjawab " kami bertambah tidak yakin dengan ucapanmu, sesungguhnya kamu telah mendapatkan ganjaran dari tuhan kiami dengan fikiran yang tidak waras. akankah kami akan mendapatkan tambahan reski bila mengikuti agamu, akan kah kami dibangkitkan kembali dari kubur? kamu hanyalah pembohong besar yang dikutuk oleh tuhan kami."

Baiklah jawab Nabi Hud " jika kamu meragukan kebenaran kata-kataku, dan tetap berkeras kepala tidak mendengarkan kata-kataku, maka tunggulah saatnya pembalasan tuhan dimana kamu tidak akan bisa melepaskan diri dari ancamannya."

Kemurkaan Allah Terhadap Kaum Add

Allah marah dan memberikan peringatan kepada kaum Add dengan dua peringkat. tahap pertama dengan kekeringan yang melanda sawah dan kebun mereka sehingga mereka cemas karna tidak bisa menghasilkan panen seperti biasanya. Dalam keadaan seperti iti Nabi Hud masih memberikan peringatan kepada mereka bahwa kekeringan yang melanda itu adalah berupa peringatan Allah terhadap mereka. dan masih adalagi peringatan yang akan diberikan Allah jika mereka tidak cepat bertobat dan kembali keajaran Allah. dan meohon kepada Allah agar hujan turun lebat dan terhindar mereka dari bahaya kelaparan yang mengancam. akan tetapi mereka masih tidak mempercayai akan ucapan Nabi Hud dan menganggap Nabi Hud hanyalah pembohong besar.

Karna mereka masih tidak mempercayai akan kekuasaan Allah, maka Allah memberikan pembalasan kedua. Dengan datangnya segumpalan awan yang hitam diatas mereka. Kaum Add bersorak-sorak gembira karna beranggapan akan turunnya hujan dan membasahi kebun mereka.

Melihat kaum Add yang bergembira itu Nabi Hud-pun berkata " Awan hitam itu bukanlah awan yang akan menurunkan hujan akan tetapi mega yang diberikan Allah kepada kamu sebagai pembalasan yang telah aku janjikan kepadamu."

Beberapa detik kemudian, ternyata apa yang telah dijanjikan Nabi Hud itu adalah benar. bahwa yang awan hitam itu bukanlah pertanda akan hujan tetapi angin topan yang dasyat dan kencang yang merusak dan menghantam pepohonan, rumah dan gedung-gedung. serta bunyi gemuruh yang menyeramkan. Dengan itu kaum Add lari ketakutan, hilir mudik dan tak tau arah yang akan dituju, orang-orang berteriakan, semuanya habis tersapu oleh angin topan yang ganas itu. Angin topan habis menyapu seluruh warga  suku Add, dan berlangsung selama delapan hari tujuh malam. semuan ya habis dan tersapulah orang-orang yang merasa dirinya benar dan congkak itu.

Setelah cuaca kembali tenang, dan tanh Al-Ahqaf" terlihat sunyi dan tenang dari kaum Add. Maka pergilah Nabi Hud meninggalkannya dan berhijrah ke Hadramaut. disanalah Nabi Hud menghabiskan sisa hidupnya sampai Ia wafat dan dimakamkan disana.

Kisah Nabi Hud dalam Al-Qur'an pada surah Hud ayat 50-60. surah Al-Mukminun ayat 31-41. surah Al-Ahqaaf ayat 21-26. surah Al-Haaqqah ayat 6,7 dan 8. 

Penulis : Helly Fauza.