Kisah Nabi Nuh A.S

Nabi Nuh adalah keturunan kesembilan dari Nabi Adam A.S yang ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.

Dakwah Nabi Nuh kepada kaumnya.


Nabi Nuh menerima wahyu kenabiannya ketika masa "Fatrah" yaitu zaman kekosongan dimana umat manusia mulai melupakan ajaran yang telah diajarkan Nabi sebelumnya. Mereka kembali meninggalkan amal kebajikan dan melakukan kemungkaran dan kemaksiatan dibawah naungan Iblis yang terkutuk. Maka itulah Allah menurunkan Nabi Nuh ditengah-tengah kemungkaran untuk menyebarkan kebajikan.

Nabi Nuh juga tidak luput dari proses-proses seperti nabi sebelumnya, dan ketika Nabi Nuh datang ditengah-tengah mereka, mereka sedang menyembah berhala yang dibuat oleh tangan mereka sendiri dan suka hati mereka. Namanya pun dibuat sesuai dengan seleranya seperti "Wadd dan Suwa" kadang kala "Yaguts" dan bila bosan diganti dengan nama "Yatuq" dan "Nasr"

Nabi Nuh berdakwah pada kaumnya yang sudah jauh tersesat dengan bujuk dan rayuan Iblish agar kembali menyembah Allah dan menjalankan perintahnya. dan Nabi Nuh mengajak mereka untu melihat alam semesta yang diciptakan oleh Allah berupa langit, matahari, bulan dan bintang. dan juga isi bumi yang ada didalamnya yang memberikan kenikmatan kepada manusia. Dengan semua ini menunjukkan kepada manusia akan kekuasaan Allah yang telah menciptakan semuanya dan menunjukkan kepada manusia bahwa tiada tuhan selain Allah dan Allah lah yang patut disembah bukanlah patung yang dibuat oleh tangan mereka sendiri. Disamping itu Nabi Nuh juga menyampaikan akan ada ganjarannya bagi orang atas apa yang telah dilakukannya. Yaitu syourga bagi orang yang patuh dan taan dengan perintah Allah dan neraka bagi orang yang murka terhadap perintah Allah. 


Nabi Nuh adalah sesosok nabi yang taat, fasih dan tegas dengan ucapannya, bijaksana dan sabar dalam menjalani tugas yang telah diperintahkan Allah kepada nya. Akan tetapi, meskipun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tenaganya menyebarkan kebajikan dengan cara berbisik atau terang-terangan ternyata hanya sedikit orang yang mau mendengar dan mengikuti ajaran yang disampaikan oleh Nabi Nuh yaitu hanya orang kelas bawah seperti orang miskin dari kalangan petani. Dan bagi orang yang memiliki jabatan tinggi atau orang kalangan atas tetap saja membangkang dan mengecek ajaran yang disampaikan oleh Nabi Nuh. Bahkan mereka bersekongkol untuk melumpuhkan dan menggagalkan dakwah yang disampaikan Nabi Nuh.

Dengan rasa mengejek berkatalah mereka kepada Nabi Nuh " wahai Nuh, bukankah Engkau sama dengan kami, jikalau kami diperintahkan untuk mendengarkan dan menjalankan ajaranmu niscaya Allah akan memerintahkan Rasul untuk menyampaikan agar kami mau mendengarkan ucapannya bukan dengan orang biasa seperti Engkau yang hanya diikuti oleh orang rendahan yang memiliki kelas sosial yang rendah.  Pengikutmu ini adalah orang yang tidak memiliki ketajaman otak untuk berfikir, mereka mengikutimu secara buta dan tuli tanpa berfikir matang-matang. Kami sebagai pemuka masyarakat yang memiliki pandangan luas dan berfikir tajam lebih tau tentang bagaimana kehidupan ini dari pada kamu, dan tidaklah mudah bagi kami menerima dakwah dan ajakanmu. Engkau tidak mempunyai kelebihan dari pada kami tentang soal-soal kehidupan masyarakat dan pergaulan hidup. Kami lebih tau segalanya, anggapan kami tentang kamu tidaklah hanya seorang pendusta besar.

Dengan merasa tinggi merekapun berkata dengan mengajukan persyaratan " hai Nuh, jika Kamu menginginkan kami memberi sokongan dan dukungan akan ajaranmu. maka jauhilah kami dari pengikutmu yang memiliki golongan bawah, usirlah mereka karna kami tidak bisa sejalan dengan mereka, hidup berdampingan apalagi dalam satu kepercayaan dan beriman. dan bagaimana bagi kami menjalankan suatu agama yang menyamaratakan para bangsawan dengan orang awam.

Nabi Nuh menjawab dan menolak persyaratan yang diajukan dengan tegas " Risalah dan agama yang aku bawakan adalah untuk semua orang tanpa pengecualian, baik yang kaya maupun yang miskin, yang pintar maupun yang tidak karna semuanya memiliki kedudukan yang sama dimata Allah dan juga hukuman Allah. Andaikata Aku mau mengikuti persyaratan mu dan meninggalkan pengikutku yang setia, dan siapakah orang yang bisa kuharapkan untuk menyampaikan dakwahku kepa orang yang ramai dan bagaimana aku bisa sampai hati menjauhkan orang yang telah menerima ajaran ku dengan keyakinan dan keiklasan dengan tindakan mu yang telah menghalangi usahaku menjalani perintah Allah. dan bagaimana pula aku bisa mempertanggung jawabkannya dimata Allah dengan tindakan ku bila mereka mengadu kepada Allah bahwa ku telah membalas kesetiaan mereka dengan pengusiran hanya semata-mata karna mengikuti mu dan tunduk dengan persyaratanmu.Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang murka dan tidak berfikir sehat.

Pada akhirnya, karna sudah takbisa lagi melawan perkataan Nabi Nuh dengan kebenarannya, dan merasa tidak bisa lagi melanjutkan dialog pertentangannya maka berkatalah mereka" Wahai Nabi Nuh, kita sudah banya membahas dan berdialog tentang ajaranmu dan memuakkan itu, kami tidak akan mengikuti ajaran mu dan meninggalkan ajaran dan adat istiadat kami. sudag tidak ada gunanya ajaranmu dan bersetengah lidah dengan kami. datangilah apa yang engkau ucapkan dengan kebenarannya. kami tetap tidak mempercayaimu dan meragukan dakwahmu.

Keputus Asaan Nabi Nuh dengan Kaumnya

Nabi nuh telah menjalankan tugasnya selama sembilan ratus lima puluh tahun untuk mengajak umatnya agar meninggalkan tuhanya menyembah berhala dan kembali menyembah Allah S.W.T. dengan tunduk dengan perintah Allah. dan juga mengajarkan syariat dan wahyu yang diturunkan oleh Allah. akan tetapi dengan waktu yang cukup lama Nabi Nuh tidak berhasil menyadarkan kaumnya dari kesesatan. hanya seberapa orang yang bisa menerima dakwah dak ajaran yang disampaikan oleh nabi Nuh. dengan sekuat tenaga penuh dengan kesabaran menghadapi hinaan nabi nuh tetap berharap suaatu saat kaumnya akan sadar akan kebenaran dari apa yang disampaikannya. Namun, makin hari ternyata harapan Nabi Nuh semakin berkurang sinar iman tidak akan tembus kehati mereka karna sudah ditutupi oleh ajarannya dan bisikan Iblish yang terkutuk. Sebagaimana Firman Allah dengan bermaksut " Sesungguhnya tidak akan seorang dari pada kaumnya mengikutimu dan beriman kecuali mereka yang telah mengikutimu dan beriman lebih dahulu, maka janganlah engkau bersedih hati dengan apa yang mereka perbuatkan."

Dengan penegasan firman itu lenyaplah rasa iba yang ada dalam hati Nabi Nuh. Nabi Nuh pun berdoa " ya Allah janganlah Kau biarkan seorangpun dari orang kafir itu hidup dan tinggal dimuka bumi ini. mereka akan menyesatkan dan melahirkan orang-orang kafir sama seperti mereka. Doa NAbi Nuh dikabulkan oleh Allah dan permohonannya diluluskan dan tidak perlu lagi menghiraukan kaumnya. Karna mereka akan menerima hukuman Allah dengan mati tenggelam.

Nabi Nuh membuat kapal

setelah menerima perintah Allah untu membuat kapal besar, Nabi Nuh dan pengikutnya langgsung membuat kapal diatas bukit dan jauh dari keramaian. tapi adajuga yang sengaja dan tidak sengaja melihat Nabi Nuh membuat kapal di atas bukit. merekapun tmentertawakan dan mengejek " wahai Nuh, sejak bila engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal? bukankah engkau seorang Nabi dan Rasul menurut pengakuanmu? kenapa sekarang menjadi tukang kayu dan pembuat kapal? dan kapal yang jauh dari air, apakah maksutmu untuk ditarik oleh kerbau atau angin yang akan menarik kapalmu kelaut?  dengan rasa cemooh,,,

Dengan rasa sabar dan senyuman Nabi Nuhpun menjawab " baiklah, tunggu saja waktunya, jika sekarang kamu mengejek dan mengolok kami maka akan tiba pula masanya bagi kami mengejek mu, dan kamu akan mengetahui untuk apa kapal yang sedang kami siaokan ini, tunggulah saatnya akan azab Allah menimpa dirimu."

Setelah kapalnya siap maka Allah berfirman " siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba perintahku dan terlihat tanda-tanda daripada perintah-Ku, maka segeralah angkut bersama kapal mu pengikutmu dan dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada diatas bumu dan berlayarlah dengan izin-Ku, kemudian tercurahlah dari langit air hujan dan air bumi yang deras dan dasyat yang dalam setiap mata terlihat banjir maupun daratan rendah sampai daratan tinggi, sehingga tidak adalagi tempat berlindung dari kebanjiran. ketika kapal berlayar di kanan kiri kapal terlihatlah orang yang merusaha menyelamatkan diri dari derasnya air namu dengan gelombang dan derasnya air merekapun ikut tenggelam.

Dengan memperhatikan  sekitarnya tampaklah oleh Nabi Nuh anak sulungnya yang tidak mau mendengar dan menentang ajaran ayahnya bernama 'Kan'aan"  yang terombang ambing oleh air yang deras yang tidak memiliki belas kasihan. tanpa disadari timbullah rasa layaknya seorang ayah kepada anaknya. Nabi Nuh berteriak memanggil nama anaknya " wahai anak ku ikutlah kamu bersama kami dan bergabunglah bersama keluargamu, agar kamu selamat dan terhindar dari kutukan Allah. Kan'aan yang sombong dan keras kepala itu dengan sombongnya menolah ajakan ayahnya dan menjawab kalau dia bisa berenang dan menggapai bukit yang tinggi.

Nuh menjawab " percayalah bahwa tidak ada tempat yang bisa menyelamatkan mu dan hanya bergabung dengan kamilah kamu bisa selamat." setelah Nuh menyampaikan ucapannya tenggelamlah kan'aan dengan disambar gelombang yang dasyat. dengan rasa iba dan iba Nabi Nuh berkata ' ya Allah sesungguhnya dia itu adalah darah dagingku, dan bagian dari keluargaku, dan sesungguhnya janjimu adalah janji yang benar Engkaulah maha hakim dan maha kuasa.' 

Dan Allah berfirman dengn maksut " wahai Nuh, sesungguhnya putramu bukanlah bagian dari keluargamu, karna dia telah menyimpang dari ajarannmu, melanggar perintahmu, menolak dakwahmu dan mengikuti jejak orang kafir dari pada kaum mu. coretlah namanya dari daftar anggota keluargamu dan sesungguhnya orang yang bisa menerima dakwahmu dan mau mnerima ajaranmu menjadin keluargamu."
Nabi Nuh sadar segera karna telah menerima teguran dari  Allah dengan cntanya kepada anaknya telah melupakan akan janji Allah terhadap orang-orang kafir.

setelah air bah itu sampai kepuncaknya binasahlah semua kaum Nuh yang kafir dan ingkar terhadap janji Allah. dan surutlah air diserap bumu dan berlabuhlah kapal Nuh dibukit " Judie" dengan iringan perintah Allah kepada Nabi Nuh " turunlah wahai nuh kemuka bumi beserta pengikutmu, yang dilimpah barokah dan inayah dari sisiku, bagimu dan umatmu

Kisah Nabi Nuh dalam Al-Qur'an. dalam 43 ayat dari 28 syurah diantaranya syurah Nuh ayat 1-28. syurah hud ayad 27-48.

Semoga cerita Kisah Nabi Nuh ini dapat memberikan kita hidayah akan kekuasaan Allah, dan meningkatkan keimanan kita.

Penulis : Helly Fauza.