Kisah Inspirasi Tentang Membeli Waktu

Diceritakan seorang Ayah yang sibuk bekerja setiap hari dan selalu pulang malam demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Pada malam itu saat sang Ayah pulang didapatinya anaknya yang baru kelas 2 SD sedang menunggunya dan belum tertidur sampai pada larut malam, sang Ayah pun bertanya kepada anak kenapa kamu belum tidur ? sang anak pun menjawab aku lagi nunggu Ayah pulang.


Si anak pun bertanya kepada sang Ayah, Berapakah gaji Ayah ?.

Sang Ayah pun terkejut bertanya kepada nya tentang masalah gaji hasil kerjanya. Tumben kamu bertanya begitu, emangnya ada apa kok bertanya seperti itu ? apa kamu udah gak punya uang ? besok ya Ayah kasih.

Aku hanya mau tahu aja berapa gaji ayah ?.

Karena melihat sang anak serius akhirnya sang Ayah pun menjawab pertanyaan si anak. Ayah bekerja selama 10 jam dari pagi sampai malam sekarang ini dan ayah digaji sebesar Rp. 400.000,-. Hayo berapa gaji ayah selama satu jam ? tanya sang ayah kepada anaknya.

Si anak pun bergegas mengambil kertas dan pensinya untuk menemukan jawaban atas berapa gaji ayahnya tersebut.

Sang ayah pun sambil melepaskan baju kerjanya dan anaknya berkata kepadanya, gaji ayah 1 jam adalah Rp. 40.000,- kata sang anak dengan yakin.

Betul sekali,.. sekarang waktunya untuk tidur ya, soalnya sudah larut malam, kata sang Ayah.

Anaknya pun berkata kepadanya, bolehkah aku meminjam uang Ayah Rp. 10.000 saja.?

Untuk apa uang malam-malam begini, besok aja ya ayah lagi capek bekerja dan mau istirahat, kata ayahnya sambil mengantarkan si anak ke kamar tidurnya.

Beberapa saat kemudian sang ayah tidak enak hati dan menyesali ucapanya karena anaknya hanya meminta Rp. 10.000 saja dan dia tidak bisa memenuhinya,  akhirnya kembalilah sang Ayah kekamar si anak dengan membawa uang lebih dari yang dimintanya tadi yaitu Rp. 20.000.

Sang ayahpun mengelus kepala anaknya dan meminta maaf karena tidak mengabulkan permintaan anaknya tersebut. Ini Ayah kasih Rp. 20.000,-. Jangankan Rp. 10.000 apapaun kalau untuk kamu pasti ayah akan perjuangkan kok.

Ayah,. Aku tidak minta uang, aku hanya mau meminjamnya saja, nanti kalau aku sudah menabung aku janji akan menggantinya. kata sang anak.

Emang buat ap ? Buat beli mainan ya ?. Tanya sang Ayah penasaran.

Sang anakpun berkata kepada Ayahnya. Aku mau mengajak ayah bermain denganku 1 jam saja, karena Ibu bilang waktu ayah itu berharga jadi aku mau membeli waktu Ayah. Aku sudah menabung dan hasil tabunganku hanya Rp. 30.000,- jadi kurang Rp. 10.000,; lagi untuk membeli satu jam waktu Ayah. Maka dari itu aku meminjam uang Ayah Rp.10.000,-.

Sang ayah hanya terdiam mendengar apa yang dikatakan anaknya.
Catatan : Terkadang kita sering melupakan apa yang paling berharga dalam hidup kita, kadang kita sering mengabaikan apa yang seharusnya kita perhatikan. Maka dari itu jadilah orang yang pandai dan bijak dalam setiap langkah yang kita tempuh. Perhatian kecil bisa jadi kebahagiaan besar bagi mereka yang membutuhkan.
Semoga cerita singkat diatas memberikan inspirasi buat kita untuk selalu berbenah diri dalam kehidupan ini.