Berawal dari sebuah cerita si elang yang memiliki sarang dan telur diatas bukit dan karna adanya gempa bumi yang menyebabkan sarang si elang goncang dan satu telurnya jatuh ke lembah masuk tepat ke tempat kandang ayam yang sedang menidur telurnya.
Si ayam yang memiliki kebiasaan baik yaitu selalu menidur telurnya hingga menetas dan akhirnya menetaslah telur elang tersebut bersama dengan telur ayam lainya.
Induk ayam membesarkan semua anak-anaknya tak terkecuali anak elang tersebut dan diperlakukan seperti se ekor anak ayam lainya juga.
Sang anak elang pun tumbuh besar bersama dengan anak ayam lainya, dan si elang menyukai tempat yang tinggi karna terlihat lebih luas dan bebas untuk bergerak.
Hingga suatu hari si anak elang tersebut memperhatikan elang lainnya yang bebas terbang tinggi di udara melayang-layang, sang anak elang itu pun berterik, Ooohh,.. andai aku bisa terbang tinggi seperti burung-burung itu.
Ayam lainya pun tertawa dan berkata "Kau tidak mungkin bisa terbang seperti mereka, kau an seekor ayam, mana bisa terbang.
Si elang pun selalu menatap keluarga yang sesungguhnya yang terbang di udara dan melayang-layang dan berhayal dia bisa seperti mereka. Setiap kali dia mengatakan mimpinya ayam lainya sering kali mentertawakanya dan mengatakn kau tidak akan bisa seperti mereka.
Dan itulah yang selalu dipelajari elang dan diyakininya bahwa dia tidak bisa terbang dan dia adalah ayam, seiring waktu berjalan dan tanpa mencoba untuk terbang maka dia hidup seperti ayam lainya dan akhirnya mati.
Pesan : Jika kita memiliki mimpi maka cobalah untuk meraihnya, walau banyak orang yang mengatakan mustahil percayalah tidak ada kata mustahil selama kita masih mau berusaha, atau anda ingin hidup seperti anak elang tadi.
Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat, jangan lupa untuk dibagikan agar teman kita yang lainya juga mendapatkan manfaat dari cerita singkat ini.
